Sabtu, 01 September 2012



BALIKPAPAN





balikpapan-pier-at-bandar.jpg


















PENYUSUN: ABDUL AXIS RAMADHAN
                     XII UPW 1
Daftar isi
1. Tentang kota Balikpapan 
2. Asal usul dan sejarah kota Balikpapan
3. Demografi
4. Suku Bangsa yang ada di Balikpapan
5. Universitas/Perguruan Tinggi
6. Rumah Ibadah
7. Geografi
8. Pembagian wilayah dan pemerintahan
9. Mata pencaharin Penduduk
10.Ekonomi dan penduduk
11.Transportasi
12.wisata
13.Galeri














Kota Balikpapan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Balikpapan
Coat of arms of Balikpapan.svg
Lambang Balikpapan
Motto: Kota Beriman
Semboyan:
 Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing
(
bahasa Banjar: Apabila memulai suatu pekerjaan harus sampai selesai pelaksanaannya)
Julukan: Kota Minyak
Lokasi Kalimantan Timur Kota Balikpapan.svg
Peta lokasi Balikpapan
Koordinat: 1,0 LS - 1,5 LS dan 116,5 BT - 117,5 BT
Hari jadi
Dasar hukum
UU RI No. 27 Tahun 1959
Pemerintahan
 - Wali kota
 - APBD
Rp 1,27 Triliun (2007)[1]
 - DAU
Rp. 268.135.688.000,-(2011)[2]
Luas
503,3 km²
Populasi
 - Total
639.031(31,12,2011)
 - Kepadatan
1.270/km²
Demografi
Banjar, Paser Balik, Kutai, Dayak Tonyooi-Benuaq, Jawa, Bugis dan hampir semua suku di Indonesia.
 - Agama
Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, Kaharingan, Konghucu
 - Bahasa
WITA (UTC+8)
0542
Pembagian administratif
 - Kecamatan
5
 - Kelurahan
27
 - Situs web
"Balikpapan" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain dari Balikpapan, lihat Balikpapan (disambiguasi).
Balikpapan merupakan salah satu kota di Kalimantan Timur, Indonesia. Balikpapan memiliki penduduk sekitar 639.031 jiwa, yang merupakan 17,9 % dari keseluruhan penduduk Kalimantan Timur. Balikpapan merupakan kota dengan biaya hidup termahal se-Indonesia.[4] Semboyan kota Balikpapan adalah "Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing" (bahasa Banjar) yang artinya adalah apabila memulai suatu pekerjaan harus sampai selesai pelaksanaannya. Logo dari kota yang sering dijuluki Kota Minyak (Banua Patra) atau Bumi Manuntung ini adalah Beruang madu, binatang khas kota Balikpapan yang sekarang sudah mulai diambang kepunahan. Nama asli Balikpapan adalah Billipapan[5][6] atauBalikkappan[7](logat Banjar).

Asal-usul dan sejarah
Hikayat populer mengenai asal-usul nama Balikpapan
Ada beberapa hikayat populer yang menceritakan asal usul kota ini yang berada di pesisir timur Kalimantan ini, yaitu: [8]
§  Adanya 10 keping papan yang kembali ke Jenebora dari 1.000 keping yang diminta oleh Sultan Kutai sebagai sumbangan bahan bangunan untuk pembangunan Istana Baru Kutai Lama. Kesepuluh papan yang balik tersebut disebut oleh orang Kutai Balikpapan Tu. Sehingga wilayah sepanjang Teluk Balikpapan tersebut, tepatnya di Jenebora disebut Balikpapan.[9]
§  Suku Pasir Balik (Suku Asli Balikpapan) adalah keturunan kakek dan nenek bernama Kayun Kuleng dan Papan Ayun. Sehingga daerah sepanjang teluk Balikpapan oleh keturunannya disebut Kuleng - Papan atau artinya Balikpapan (dalam bahasa Paser, Kuleng artinya Balik).
§  Dalam legenda lain juga disebutkan asal usul Kota Balikpapan, yaitu dari seorang putri yang dilepas oleh ayahnya seorang raja yang tidak ingin putrinya tersebut jatuh ketangan musuh. Sang putri yang masih balita diikat di atas beberapa keping papan dalam keadaan terbaring. Karena terbawa arus dan diterpa gelombang, papan tersebut terbalik. Ketika papan tersebut terdampar di tepi pantai ditemukan oleh seorang nelayan dan begitu dibalik ternyata terdapat seorang putri yang masih dalam keadaan terikat. Konon putri tersebut bernama Putri Petung yang berasal dari Kerajaan Pasir. Sehingga daerah tempat ditemukannya putri tersebut dinamakan Balikpapan.
§  Hari jadi kota Balikpapan adalah tanggal 10 Februari 1897. Penetapan tanggal ini merupakan Seminar Sejarah Kota Balikpapan pada tanggal 1 Desember 1984. Tanggal 10 Februari 1897 ini adalah tanggal pengeboran pertama minyak di Balikpapan yang dilakukan oleh perusahaan Mathilda sebagai realisasi dari pasal-pasal kerjasama antara J.H. Menten dengan Mr. Adams dari Firma Samuel dan Co. [10]
Kutai
Daerah Balikpapan dan Balikpapan Seberang (Penajam) merupakan bagian dari wilayah negara dependen Kesultanan Kutai.[11][12][13] Tahun 1942 Penajam termasuk dalam wilayah Balikpapan.[14] Sejak sekitar tahun 1636, Kalimantan pada umumnya termasuk negeri Kutai, Paser dan Berau diklaim sebagai wilayah kedaulatan Kesultanan Banjarmasin.[15] Pada 13 Agustus 1787, Sunan Nata Alam telah menyerahkan kedaulatannya atas sebagian besar Kalimantan kepada perusahaan VOC, yang kemudian diperbaharui lagi pada tanggal 4 Mei 1826 di masa Sultan Adam. Sesudah itu Kalimantan pada umumnya menjadi wilayah negara Hindia Belanda. Tahun 1844, negeri Kutai secara resmi menjadi wilayah protektorat Hindia Belanda.[16] Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, Kutai termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8[17] Tahun 1855, Kutai merupakan sebagian dari de zuid- en oosterafdeeling van Borneo.[18]
Hindia Belanda
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/c/cf/Balikpapan-landing.jpg/220px-Balikpapan-landing.jpg

Tentara Sekutu mendarat di Balikpapan, 1 Juli 1945.
Dengan ditemukannya sumber-sumber minyak di daerah Balikpapan dan daerah sekitarnya (Samboja, Sanga-Sanga dan Muara Badak). Pemerintah Hindia Belanda akhirnya membeli wilayah ini dari Sultan Kutai Kertanegara serta dibangun untuk mendukung usaha-usaha pertambangan khususnya perminyakan dengan mendirikan kilang minyak, kantor operasi serta perumahan pegawai (sisa-sisa usaha pembangunan Hindia Belanda dapat dilihat dari pemukiman para Staf Pertamina). Aktivitas perminyakan ini juga membantu perpindahan penduduk terutama para pekerja dari Jawa, serta dari berbagai daerah. Saat itu perusahaan minyak yang dikenal adalah BPM, Shell danKPM. Wilayah Balikpapan pada tahun 1930 itu meliputi Balikpapan Seberang (Penajam).[19]
Jepang
Pada masa Perang Dunia II, Jepang mengincar wilayah ini sebagai batu loncatan mengadakan serangan ke Jawa. Pada tanggal 23 Januari 1942, armada Jepang dibawah pimpinan Shizuo Sakaguchi merebut Balikpapan dari tangan pasukan Sekutu dan Hindia Belanda.[20][21] Wilayah Balikpapan saat itu meliputi Balikpapan Seberang (Penajam).[22] Nilai strategis kota Balikpapan juga diperhitungkan tentara Sekutu, pada tahun 1945 tentara sekutu dibawah komando Australia merebut kota ini dari tangan Jepang pada pertempuran 26 Juni-15 Juli 1945 dalam usaha merebut kembali wilayah yang jatuh ke tangan Jepang. [23][24][25][26]
Indonesia

Berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia agak terlambat sampai di kota ini, sekitar 1945-1946 melalui pekerja BPM yang datang dari Jawa dalam rangka rehabilitasi kilang minyak yang hancur akibat perang yang dilanjutkan dengan pernyataan rakyat diLapangan FONI. Namun karena Belanda berniat menguasai kembali kota ini maka terjadi peperangan yang berlanjut sampai pada pertempuran Sangatta. Pada masa pengakuan kedaulatan tahun 1949, wilayah ini diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia Serikat yang berlanjut kepada Republik Indonesia.
Demografi
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/24/Settlement_of_Balikpapan.jpg/220px-Settlement_of_Balikpapan.jpg

Tata pemukiman di Balikpapan.
Perkembangan populasi penduduk Balikpapan.
No.
Tahun
Populasi
1
1920
11.823 jiwa [27]
2
1930
23.411 jiwa [27]
3
1990
344.405 jiwa [28]
4
2000
396.909 jiwa[29][30]
5
2005
469.884 jiwa [28]
6
2011
639.031 jiwa [31]



Suku bangsa yang ada
Ada 5 budaya dasar masyarakat asli di Kalimantan yang disebut Rumpun Kalimantan[32], 4 di antaranya terdapat di Kalimantan Timur, khususnya kota Balikpapan yaitu: Banjar, Kutai, Dayak, Paser[33][34] yang biasa disingkat Komunitas BAKUDA atau BAKUDAPA jika dihitung mencapai 31,39% populasi (sensus tahun 2000). Diantara keempat suku tersebut, suku Banjar merupakan yang terbanyak.[35] Selain 4 suku di atas, banyak pula suku-suku dari pulau Sulawesi, Jawa, Sumatera, dan pulau lainnya.[36] Suku-suku yang membentuk populasi Balikpapan yaitu:
1.    Suku Paser 8,77%
2.    Suku Kutai 10,43%
3.    Suku Banjar 12,19%
4.    Suku Bugis 14,44%
5.    Suku Jawa 29,76%
6.    Rumpun Tionghoa 16,76%
7.    Suku Minahasa 6,81%
8.    Suku Batak 3,21%
9.    Suku Aceh 2,08%
10. Suku Gayo 1,08%
11. Suku Gorontalo 0,06%
Bahasa daerah
Bahasa daerah yang sering digunakan adalah :
1.    Bahasa Paser
2.    Bahasa Banjar
3.    Bahasa Bugis
4.    Bahasa Jawa
5.    Bahasa Kutai
6.    Bahasa Madura
Umumnya bahasa yang digunakan pada keseharian warga Balikpapan adalah Bahasa Indonesia.




Adat perkawinan
Penduduk kota Balikpapan masih sangat mencintai adat-istiadat dan aturan pernikahan tradisional. Adapun tradisi pernikahan yang sering terjadi adalah pernikahan dengan menggunakan adat:
1.    Suku Kutai
2.    Suku Dayak
3.    Suku Banjar
4.    Suku Bugis
5.    Suku Jawa
6.    Sebagian kecil dari adat Manado, Padang,Gayo, Aceh dan Flores
Universitas/Perguruan Tinggi
§  STT Migas
Rumah ibadah
Rumah ibadah yang terdapat di Balikpapan antara lain :
§  Masjid Al-Amin, Sepinggan
§  Masjid Da'watul Falah, Sepinggan
§  Masjid Al-Falah, Batakan
§  Masjid Nurul Iman, Balikpapan Selatan
§  HKBP Balikpapan, Resort Kalimantan Timur
§  Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Getsemani, Resort Balikpapan

Geografi
Kota Balikpapan memiliki wilayah 85% berbukit-bukit serta 12% berupa daerah datar yang sempit yang terutama berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan sungai kecil serta pesisir pantai. Dengan kondisi tanah yang bersifat asam (gambut) serta dominan tanah merah yang kurang subur. Sebagaimana layaknya wilayah lain di Indonesia, kota ini juga beriklim tropis. Kota ini berada di pesisir timur Kalimantan yang langsung berbatasan degan Selat Makassar, memiliki teluk yang dapat dimanfaatkan sebagai pelabuhan laut komersial dan pelabuhan minyak.
Batas wilayah
Letak astronomis Kota Balikpapan berada di antara 1,0 LS - 1,5 LS dan 116,5 BT - 117,5 dengan luas sekitar 50.330 ha atau sekitar 503,3 km² dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:



Pembagian wilayah dan pemerintahan
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c3/Gerbang_Selamat_Datang_di_Kota_Balikpapan.jpg/220px-Gerbang_Selamat_Datang_di_Kota_Balikpapan.jpg

Gerbang selamat datang di Balikpapan dari arah utara.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7b/Kantor_Wali_Kota_Balikpapan.jpg/220px-Kantor_Wali_Kota_Balikpapan.jpg

Kantor wali kota Balikpapan.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d8/Gedung_DPRD_Balikpapan.jpg/220px-Gedung_DPRD_Balikpapan.jpg

Gedung DPRD Kota Balikpapan.
Kecamatan
Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 1996, maka sejak 24 Februari 1997 Kota Balikpapan resmi dimekarkan dari 3 (tiga) kecamatan, yakni:
Menjadi 5 (lima) Kecamatan yaitu:
Kelurahan
Sehubungan dengan pemekaran wilayah kecamatan tersebut, maka melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur No. 19 Tahun 1996, maka sejak tanggal 15 Oktober 1996 ditetapkan 7 (tujuh) kelurahan persiapan menjadi kelurahan definitif dan pada tanggal 17 Mei 1996 ditetapkan pula melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur perubahan status Desa Manggar Baru menjadi Kelurahan Manggar Baru secara definitif. Dengan demikian maka pada saat ini wilayah Kota Balikpapan terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) kelurahan, yaitu:
1.    Manggar
2.    Manggar Baru
3.    Lamaru
4.    Teritip
5.    Prapatan
6.    Klandasan Ulu
7.    Klandasan Ilir
8.    Damai
9.    Gunung Bahagia
10. Sepinggan
11. Gunung Sari Ilir
12. Gunung Sari Ulu
13. Mekar Sari
14. Karang Rejo
15. Sumber Rejo
16. Karang Jati
17. Gunung Samarinda
18. Muara Rapak
19. Batu Ampar
20. Karang Joang
21. Baru Ilir
22. Margo Mulyo
23. Marga Sari
24. Baru Tengah
25. Baru Ulu
26. Kariangau
27. Telaga Sari
Dari 27 kelurahan tersebut terdapat 369 RW dan 1.143 RT. Ini berarti bahwa jumlah RW sebelum dan sesudah pemekaran tidak berubah, sedangkan RT mengalami penambahan sebanyak 62 buah sehingga berubah dari jumlah 1.081 menjadi 1.143 RT.
Mendapatkan status kota
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/df/Tugu_Adipura_Balikpapan.jpg/220px-Tugu_Adipura_Balikpapan.jpg

Tugu Adipura
Balikpapan adalah berstatus sebagai kota dengan wali kota sebagai kepala daerah dan DPRD sebagai legislatif serta memiliki perlengkapan pemerintahan dan aparatur pemerintah seperti Kepolisian, Kejaksaan Negeri, Rumah Tahanan dan Lembaga Permasyarakatan serta Pengadilan Negeri. Selain itu Balikpapan menjadi pusat pemerintahan untuk wilayah Kalimantan Timur danKalimantan. Tercatat di antaranya kantor POLDA (Kepolisian Daerah) Kalimantan Timur dan Kejaksaan Tinggi berpusat disini. Serta markas besar Angkatan Darat, yakni Komando Daerah Militer (KODAM) VI Mulawarman yang memiliki daerah operasi wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan berpusat di kota ini. KODAM yang memiliki motto "Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing" merupakan satu-satunya KODAM yang berpusat di kota, bukan ibu kota provinsi.
Walikota
Berikut adalah nama-nama pejabat wali kota Balikpapan:
1.    H.A.R.S. Muhammad (1960 - 1963)
2.    Mayor TNI AD Bambang Soetikno (1963 - 1965)
3.    Mayor TNI AD Imat Saili (1965 - 1967)
4.    Mayor POL. Zainal Arifin (1967 - 1973)
5.    Letkol. Pol. H.M. Asnawi Arbain (1974 - 1981)
6.    Kol. CZI. TNI AD Syarifudin Yoes (1981 - 1989)
7.    H. Hermain Okol (sebagai Pelaksana Walikota) (1989 - 1991)
8.    Kol. Inf. H. Tjutjup Suparna (1991 - Juni 2001)
9.    Imdaad Hamid (Juni 2001 - 29 Mei 2011)
10. H.M. Rizal Effendi, SE.(29 Mei 2011 - kini)[37]


MATA PENCAHARIAN PENDUDUK
Kepadatan penduduk Balikpapan mencapai rata-rata 20,08 jiwa/km2. Penduduk yang bermukim di wilayah ini terdiri dari penduduk asli (Kutai, Benuaq, Tunjung, Bahau, Modang, Kenyah, Punan dan Kayan) dan penduduk pendatang seperti Jawa, Bugis, Banjar, Madura, Buton, Timor dan lain-lain.
Pola penyebaran penduduk sebagian besar mengikuti pola transportasi yang ada. Sungai Mahakam merupakan jalur arteri bagi transportasi lokal. Keadaan ini menyebabkan sebagian besar pemukiman penduduk terkonsentrasi di tepi Sungai Mahakam dan cabang-cabangnya.
Daerah-daerah yang agak jauh dari tepi sungai dimana belum terdapat prasarana jalan darat relatif kurang terisi dengan pemukiman penduduk.
Sebagian besar mata pencaharian penduduk kota Balikpapan yaitu di sektor pertanian 38,25%, industri/kerajinan 18,37%, perdagangan 10,59 % dan lain-lain 32,79%.



Ekonomi dan Penduduk
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/96/Bundaran_0_KM_Balikpapan.jpg/220px-Bundaran_0_KM_Balikpapan.jpg

Bundaran Rapak yang menjadi titik 0 kilometer Kota Balikpapan.
Perekonomian kota ini bertumpu pada sektor industri yang didominasi oleh industri minyak dan gas, perdagangan dan jasa. Kota ini memiliki bandar udara berskala internasional, yakni Bandara Sepinggan serta Pelabuhan Semayang selain pelabuhan minyak yang dimiliki Pertamina.
Dengan semakin tumbuhnya perekonomian terutama sejak diberlakukannya otonomi daerah, kota ini terus menerus dibanjiri oleh pendatang dari berbagai daerah, sehingga pemerintah kota memberlakukan operasi kependudukan berupa operasi Kartu Tanda Penduduk. Penduduk terutama dari etnis pendatang yang sudah lama menetap di Balikpapan yakni berasal dari etnis Jawa Timur,Banjar, Bugis, Makassar kemudian pendatang lain yang di antaranya beretnis Madura, Manado, Gorontalo, Jawa, Sunda dan lain-lain. Selain dibanjiri oleh begitu banyak pendatang, banyak perusahan-perusahaan asing yang berinvestasi di Balikpapan.

Transportasi
Darat
Armada transportasi darat yang ada di kota ini antara lain :
1.    Taksi tanpa argo meter.
2.    Taksi dengan argo meter.
3.    Angkutan Kota (Angkot) dengan jalur atau trayek berdasarkan nomor.
4.    Ojek atau sepeda motor.
Terminal yang ada di kota ini bernama Batu Ampar.
Laut
Untuk transportasi laut, di kota ini terdapat armada:
1.    Kapal Laut
2.    Speed Boat
3.    Ketinting
Udara
Kota Balikpapan memiliki sarana untuk transportasi udara, yaitu Bandara Sepinggan yang dapat didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747.

Nilai Budaya Kota Balikpapan
Kota Balikpapan berawal sejak ditemukannya sumur minyak oleh Matilda pada tanggal 10 Februari 1897. Sejak saat itulah Kota Balikpapan diminati oleh masyarakat luar karena terkenal sebagai kota minyak. Berbagai suku di Indonesia khususnya Kalimantan sendiri, Sulwesi dan Jawa datang untuk mencari nafkah di Balikpapan.
Perkembangan Kota Balikpapan semakin pesat, masyarakat Kota Balikpapan secara langsung terjadi akulturasi berbagai budaya, berbagai suku di Indonesia, ini bisa tercermin dari bahasa pengantar yang digunakan warga Balikpapan adalah yaitu bahasa Indonesia baik sekolah, rumah, tempat kerja dan lain-lain.
Pada kurun waktu yang bersamaan keragaman etnis yang datang diikuti pula dengan berbagai adat istiadat dan agama. Adat istiadat dari berbagai etnis sangat terbina dengan baik, demikian pula penganut agama yang dipeluknya. Hal ini didukung oleh adanya faktor akulturasi budaya, sehingga hubungan masyarakat terjalin harmonis secara turun temurun. Yang menjadi khas Kota Balikpapan adalah tidak terdapat dominasi salah satu suku, baik dari suku asli Kalimantan maupun suku pendatang, sehingga perekat bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia.
Sebagai wujud implementasi dalam rangka memelihara, menjaga dan meningkatkan integritas, kondusif Kota Balikpapan, sesuai motto Balikpapan Kubangun, Kujaga dan Kubela.
Balikpapan sebagai kota yang strategis dan kondusif, sangat didukung oleh masyaraat, terutama dalam keramahan dan kebersamaaan warga kota dalam keragaman suku / etnis, budaya, nilai kekerabatan antar suku sangat kental, sebagai modal utama mengantarkan Balikpapan sebagai masyarakat yang madani, yang memiliki masyarakat majemuk yang hidup rukun, harmonis, berperadaban modern, maju serta mamiliki nilai-nilai moralitas spiritual, agama dan kepercayaan masing-masing.
Nilai guyub / kebersamaan yang tinggi mampu mengikat rasa persaudaraan antar suku, menjadikan pondasi terbangunnya kondisi terus terjaga, menjadikan Kota Balikpapan sebagai Kota Bersih, Indah, Aman dan Nyaman.
Budaya bersih dan wawasan lingkungan, juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan pada umumnya telah menjadi ciri masyarakat Balikpapan, terakomodir secara profesional dalam program Pemerintah Kota Balikpapan, yakni : CLEAN, GREEN and HEALTHY (Bersih, Hijau dan Sehat)




Wisata
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fb/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Olietanks_in_Balikpapan_TMnr_10006846.jpg/220px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Olietanks_in_Balikpapan_TMnr_10006846.jpg

Kilang minyak Balikpapan (foto semasakolonial Belanda).
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/93/Manggar_Beach%2C_Balikpapan.jpg/220px-Manggar_Beach%2C_Balikpapan.jpg

Pantai Manggar Segara Sari.
Kota Balikpapan memiliki daerah wisata yang cukup banyak dan beragam, di antaranya adalah:
1.    Taman Agrowisata, diresmikan tanggal 17 Desember 1997 oleh Bapak Tri Sutrisno, berlokasi di Jl. Soekarno Hatta km 23, dengan luas 100 ha dan memiliki berbagai koleksi tanaman tropis serta dilengkapi dengan tempat piknik terbuka, rumah panjang Dayak, tempat berkemah dan pemandangan alami, dilengkapi play ground, shelter, tempat parkir, mushola dan play group, dapat dikunjungi dengan angkutan kota trayek nomor 8.
2.    Wana Wisata Km 10 adalah taman arboretum yang dibangun oleh PT. Inhutani I Unit Balikpapan, dengan berbagai jenis pohon hutan dan buah-buahan langka, sebagai tempat berkemah dan jogging yang sejuk dan alami, dilengkapi gedung pertemuan, pusat informasi, gazebo, play ground dan warung kaki lima, dapat ditempuh dengan angkutan kota trayek nomor 8.
3.    Karang Joang Resort, Golf dan Country Club Balikpapan, yaitu padang Golf Kariangau terletak di Kelurahan Karang Joang, tidak jauh dari sungai Wain, terdapat drive rain, hotel berbintang dengan teras dan pembakaran barbeque, club house dengan kolam renang dan activity room dengan karaoke, meja bilyard, bar dan ruangan dengan acara khusus serta tersedia menu masakan Tionghoa, Eropa dan Indonesia, dapat dipesan pada Resort & Golf Karang Joang, Jl. Soekarno Hatta Km 5,5 Balikpapan.
4.    Jembatan Ulin Kariangau merupakan jembatan ulin terpanjang dengan panjang 800 m dan lebar 2 m, terletak 11 km dari pusat kota Balikpapan, terdapat hutan bakau dengan pemandangan lepas ke teluk Balikpapan dengan aktivitas nelayan dan kapal-kapal yang melintas dari pelabuhan Somber menuju Pelabuhan Penajam.
5.    Pantai Manggar Segarasari merupakan tempat rekreasi pantai terletak 22 km dari pusat Kota Balikpapan tepatnya di kecamatan Balikpapan Timur. Di sana terdapat shelter, banana boat, speed boat, ruang informasi dan warung kaki lima. Pantai ini dapat dicapai dengan angkutan kota trayek nomor 7.
6.    Hutan Lindung Sungai Wain merupakan hutan lindung dengan luas 10.025 ha yang dilalui sungai Wain yang panjangnya 18.300 m dengan airnya yang jernih dengan hutan bakau dan habitat burung, ikan , kepiting dan orang hutan.
7.    Panorama Dermaga Penyeberangan Somber, dapat dicapai dengan trayek angkutan kota nomor 3.
8.    Penangkaran Buaya
9.    Monumen Jepang
10. Monumen Perjuangan Rakyat
11. Perkebunan Salak
12. Tugu Peringatan Divisi 7 Australia
13. Kilang Minyak Balikpapan
14. Monumen Mathilda
15. Taman Bekapai
16. Pantai Melawai
17. Pantai Polda
18. Pantai Strans (Pantai Banua Patra)
19. Goa Jepang
20. Meriam Peninggalan Jepang
21. Kampung Atas Air (Kampung Baru)
23. Lapangan Merdeka




Galeri
§  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3d/Balikpapan_4.jpg/150px-Balikpapan_4.jpg
Air mancur di Taman Bekapai.

§  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1f/Taman_Makam_Pahlawan_Dharma_Agung.jpg/150px-Taman_Makam_Pahlawan_Dharma_Agung.jpg
TMP Dharma Agung

§  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/82/Tugu_Kilang_Minyak.jpg/150px-Tugu_Kilang_Minyak.jpg
Tugu Kilang Minyak di Karang Anyar.

§  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a4/Dome_Balikpapan.jpg/150px-Dome_Balikpapan.jpg
Dome Balikpapan

§  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3e/Jalan_Minyak%2C_Balikpapan.jpg/150px-Jalan_Minyak%2C_Balikpapan.jpg
Jalan Minyak

§  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b4/Rumah_Sakit_Pertamina_Balikpapan.jpg/150px-Rumah_Sakit_Pertamina_Balikpapan.jpg
RS Pertamina

§  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3e/Balikpapan_Baru.jpg/150px-Balikpapan_Baru.jpg
Kawasan Balikpapan Baru.

§  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d0/Lapangan_Merdeka_Balikpapan.jpg/150px-Lapangan_Merdeka_Balikpapan.jpg
Lapangan Merdeka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar